Obat herbal di Indonesia berbentuk jamu (obat tradisional), Obat Herbal Terstandar dan fitofarmaka. Obat herbal sudah mendapat tempat tersendiri di hati masyarakat dunia. Lebih dari 70% negara berkembang menggunakan obat herbal sebagai bagian dari pengobatan alternatif.
Selain karena harga yang terjangkau, banyak orang beranggapan bahwa obat herbal menjadi pilihan karena bebas efek samping. Benarkah demikian? Pada dasarnya, obat-obatan herbal memiliki potensi efek samping yang sama dengan obat-obatan sintetis.
Pengobatan herbal biasanya menggunakan kombinasi beberapa tumbuhan karena dianggap memiliki efek penyembuhan lebih ampuh dibanding hanya menggunakan satu macam tumbuhan aja. Kombinasi ini dapat meningkatkan daya khasiatnya.
Namun interaksi zat aktif dalam kombinasi herbal menyebabkan herbal perlu mendapat perhatian khusus baik dalam proses pengolahannya maupun cara penggunaanya. Jika salah, herbal yang kita minum justru dapat menimbulkan efek samping yang tidak dikehendaki.
Pada penggunaan obat herbal, kita juga perlu mengetahui tentang bagaimana cara meminumnya? Kapan harus meminumnya ? Berapa banyak obat yang harus dikonsumsi? Apa makanan, minuman, atau aktivitas yang perlu dihindari saat mengonsumsi obat tersebut?
‘‘ Obat herbal pun punya aturan tertentu dalam penggunaannya"
Gambir digunakan untuk mengobati diare. Namun jika digunakan lebih dari satu ibu jari dapat mengakibatkan sulit buang air besar selama berhari-hari. Daun sirsak jika digunakan dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan jumlah asam lambung.
Daun jati belanda yang biasa digunakan sebagai pelangsing, tidak cocok digunakan untuk orang dengan gangguan lambung karena dapat mengiritasi lambung. Gingseng, bawang putih, jahe, dan gingko mempunyai efek menghambat pembekuan darah.
Sehingga orang yang mengalami gangguan terkait proses pembekuan darah sebaiknya berkonsultasi pada dokter. Piper methystium (tanaman kava) yang digunakan untuk mengatasi rasa lelah pun ternyata memiliki efek samping, yakni dapat merusak hati.
Sebagaimana obat-obatan medis yang memiliki aturan tertentu dalam penggunaannya, herbal pun demikian. Oleh karena itu, sebelum kalian memutuskan untuk mengkonsumsi obat herbal, ada baiknya mengonsultasikannya terlebih dulu pada dokter atau apoteker ya
baca juga hidup sehat tanpa rokok
penyebab asma
mengatasi anemia
Belum ada tanggapan untuk "Herbal Tidak Selalu Aman"
Posting Komentar